Dulu Berupa Kawedanan, Ini Dia Bupati Caruban dari Masa ke Masa

Caruban dari dulu merupakan wilayah yang berupa Kawedanan, Kabupaten Kecil yang bertugas membantu Kadipaten Purabaya (Sekarang Kabupaten Madiun)

Wisnuseto/Madiunpedia

Caruban merupakan bagian dari Madiun (Wonorejo/Purabaya), asal usul kata “Caruban” masih banyak yang belum diketahui berdasarkan arsip dan tulisan hanya ada nama bupati Caruban, dokumentasi yang dimiliki oleh Moh. Amin Somaatmojo Istilah kata “Caruban” berasal dari kata dasar ‘carub’ artinya campur dan akhiran ‘an’ jadi penggabungan kata ‘caruban’ memiliki arti campuran.

Campuran dari bangsawan dengan rakyat biasa sehingga membentuk komunitas masyarakat yang membaur tanpa membedakan status keningratan dan rakyat biasa, salah satu contohnya adalah putra dari K.B.R.T Natasari yaitu K.B.R.T Wignya Subrata menikah dengan rakyat biasa, Caruban juga memiliki bupati juga selain Wonorejo/Purabaya (sekarang Madiun) karena termasuk bagian dari Kesultanan Yogyakarta (pada masa setelah Kertasura dan Mataram)

Sumber Google.com

Caruban sebagai unit administrasi politik (Kawedanan) atau Kabupaten kecil disamping Kadipaten Purabaya yang sekarang menjadi Madiun (Kabupaten besar) sudah ada sejak periode Kerajaan Demak Bintara dengan bupati pertama Raden Cakrakusma I tetapi belum ada catatan berapa lama beliau menjabat sebagai bupati Caruban, jika melihat sejarah Kerajaan Demak itu berarti keberadaan Caruban sudah ada sejak sebelum Pangeran Timur menjadi Bupati Madiun pertama karena ketika pengangkatan Pangeran Timur menjadi Bupati Purabaya (nama Madiun saat itu) berlangsung juga pengangkatan Mas Karebet (Jaka Tingkir) menjadi Sultan di Pajang (Kerajaan setelah Demak)

Itu artinya wilayah Caruban sudah ada sejak sebelum perang konflik suksesi tahun 1546 - 1568, Raden Cakrakusma I juga merupakan saudara sepupu tiri dari Sultan Trenggana yang merupakan anak dari Raden Patah (Jimbun) yang pada masa pemerintahannya pusat pemerintahan Caruban berada di desa Krajan, bisa disimpulkan keberadaan Caruban sudah ada sejak 1500 M jika melihat diangkatnya bupati Caruban pertama 

Berikut Bupati Caruban dari masa ke masa

1.   Raden Cakrakusma I (Tumenggung Alap-Alap) pada masa Kasultanan Demak Bintara, merupakan putra sulung Raden Pecat Tandha II yang merupakan pejabat tinggi dan kerabat (setana) di Keraton Demak Bintara dan masih menjadi saudara sepupu tiri dari Sultan Trenggana putra dari Jinbun (Raden Patah/Raden Kasan)

2.  Raden Cakrakusma II (Tumenggung Emprit Gantil) pada masa Kasultanan Demak Bintara

3. Raden Bagus Sumodirjo (1754 – 1755)

4. Pangeran Mangkudipura (1755 – 1756) dipindahkan dari Madiun ke Caruban oleh Sultan Hamengkubuwono I karena tidak berhasil melaksanakan tugas, masa pembagian Kasultanan Mataram dibagi menjadi 2 yaitu wilayah Surakarta Hadiningrat dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat

5. Kanjeng Bupati Raden Tumenggung Natasari (1756 – 1797) merupakan putra dari bupati Jipang yang bergelar Raden Tumenggung Purnawijaya (meninggal tahun 1742), dan cucu dari Pakubuwana I raja Kasultanan Kartasura. Pada masa pemerintahannya Desa Kuncen yang terletak di selatan Desa Sidodadi ditetapkan menjadi desa perdikan oleh Pakubuwono I pada tahun 1705 (1627 Wawu), beliau mempunyai tiga istri

6. Kanjeng Bupati Tumenggung Wignya Subrata (1797 – 1833) merupakan anak dari K.B.R.T Natasari, pada masa pemerintahannya pusat pemerintahan Kabupaten Caruban dipindah ke desa Tampawijayan (wilayah Nyai Tampawijayan Bangunsari) dan beliau memiliki empat garwa padmi dan tiga selir

7. Kanjeng Bupati Tumenggung Jayengrana (1833 – 1867) menjadi bupati Caruban terakhir, merupakan putra bupati Panaraga Pangeran Pedaten


Sumber dari Buku Sejarah Madiun Sejarah Politik & Transformasi Kepemerintahan dari Abad XIV hingga Awal Abda XXI