Batik Ecoprint, Batik Madiun nan Ramah Lingkungan

Kabupaten Madiun sedang gencarnya untuk membuat inovasi, salah satunya adalah dengan munculnya produk batik ecoprint

Gambar oleh madiunkab.go.id

MADIUN- Kabupaten Madiun kembali membuat inovasi keren yang membanggakan. Anggota Koperasi Wanita (Kopwan) Putri Dumilah Kabupaten Madiun kini sedang mengembangkan produk ecoprint. Ecoprint adalah teknik memberi pola pada kain menggunakan bahan alami. Bahan alami yang sering digunakan adalah dedaunan dan berbagai macam bunga. Dalam pemilihan dedaunan dan bunga untuk motif dipertimbangkan terlebih dahulu bentuk dan warnanya agar motif yang dihasilkan bagus dan warnanya bisa muncul.
Keseriusan Anggota Kopwan Putri Dumilah dalam mengembangkan produk ecoprint ini terbukti dengan diikutnya pelatihan pembuatan batik ecoprint yang diadakan di gedung Korpri komplek Pemkab Madiun, Selasa (20/10). Diadakannya  pelatihan ini dalam rangka Hari Batik Nasional dengan tujuan menambah keterampilan kepada Kopwan agar bisa membuka usaha di tengah masa pandemi dengan memanfaatkan bahan yang ramah lingkungan.

Gambar oleh madiunkab.go.id


Pemilihan bahan yang ramah lingkungan diharapkan akan terus dilakukan agar penggunaan bahan kimia dapat berkurang. Jika penggunaan bahan kimia tidak dibatasi maka dalam jangka panjang akan dapat merusak lingkungan. Memang dalam pemilihan bahan yang alami memiliki kelemahan yaitu warna tidak begitu terang dan motif tidak bisa beragam. Dalam penggunaan bahan alami ini juga diperlukan kekreatifan yang lebih dibandingkan menggunakan bahan kimia biasanya.
Bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan batik biasanya meliputi soda api, asam klorida, sodium nitrit, hidrogen peroksida, dan lain-lain. Hal ini jika terjadi reaksi kimia dan kontak langsung dengan bagian tubuh manusia, maka akan menyebabkan banyak resiko seperti gatal, iritasi, peradangan dan luka. Jika bahan kimia bekas pembuatan batik ini dibuang sembarangan, maka akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, Kabupaten Madiun menyediakan pelatihan agar warganya tetap produktif tanpa merusak lingkungan.
Pembuatan batik dengan metode ecoprint ini terlihat cukup lebih mudah namun harus pandai dalam pemilihan motif dedaunan yang ingin digunakan agar menarik. Langkah pertama dalam pembuatannya adalah dengan menyiapkan kain yang sudah dicuci dengan menggunakan detergen. Lalu, rendam kain menggunakan air yang dicampur dengan tawas selama tiga hari. Setelah itu, warnai kain dengan warna alami dan digelar untuk ditempeli dedaunan untuk membentuk motif. Selanjutnya ditutup dengan kain dan plastik lalu digulung dan direbus selama 2 jam. Setelah itu dianginkan dan penguncian warna dilakukan dengan mencelupkan kain kedalam air tawas, lalu keringkan kembali. (sella/dhidan)

 
Kata Kunci
Inovasi, Kabupaten Madiun, Madiun Wani Berinovasi, Inovasi Madiun, Madiun, Kab Madiun, Kota Madiun, Caruban, Batik