Sampah Plastik Diolah menjadi Paving oleh Warga Gemarang Madiun

Sampah plastik yang awalnya dianggap sebagai barang yang sepele, namun di tangan warga Gemarang disulap menjadi paving

Foto Ilustrasi oleh Semarangbisnis.com
MADIUN – Sampah yang dihasilkan oleh warga Kabupaten Madiun setiap tahunnya bertambah. Sumber sampah ini beragam mulai dari pabrik, rumah tangga, sekolah, dan lain-lain. Sampah rumah tangga yang menjadi pemasok sampah paling besar dengan didominasi sampah plastik. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasanya sampah plastik merupakan sampah yang sulit untuk terurai. Jika tidak ada tindakan untuk sampah plastik yang ada maka akan terjadi penumpukan sampah yang akan mengakibatkan pencemaran lingkungan.

Pemerintah Kabupaten Madiun telah membuat pemisahan sampah antara sampah organik dan anorganik. Pemisahan ini bertujuan agar proses daur ulang dapat berlangsung secara terpisah. Untuk sampah anorganik sendiri akan mendapatkan perlakuan khusus entah itu dengan disulap menjadi kerajinan atau lain sebagainya. Namun jika tindakan pemerintah tidak diimbangi dengan tindakan dari warganya akan kesadaran peduli lingkungan, maka hal ini akan sia-sia.

Kenyataan di lapangan, masih didapati warga Kabupaten Madiun yang tidak peduli dengan sampah. Namun beda halnya dengan Erna Nofi Susanti, warga Desa Gemarang yang memanfaatkan sampah plastik menjadi bahan baku pembuatan paving. Paving pada umumnya adalah salah satu bahan bangunan yang terbuat dari semen. Sedangkan inovasi yang lahir dari Erna ini sangatlah kreatif, yaitu menggunakan bahan utama sampah plastik.

Pembuatan paving dari sampah plastik ini dimulai dari adanya keresahannya akan sampah plastik yang ada di lingkungannya. Hatinya tergerak untuk mengolah sampah yang sulit terurai ini. Namun jika diolah dan dibuat kerajinan tangan diperlukan kekreatifan dan sampah plastik yang digunakan sangatlah sedikit. Akhirnya muncul ide untuk mengolah plastik sampah menjadi paving yang dapat memanfaatkan sampah plastik dalam jumlah yang besar.

Pengolahan sampah plastik menjadi paving ini menggunakan alat yang bernama vintik. Cara pembuatannya sendiri tidak serumit yang kita bayangkan. Cukup potong-potong sampah plastik menjadi bagian yang kecil-kecil lalu dipanaskan menggunakan vintik sampai menjadi adonan bubur yang kental. Kemudian bubur dicetak menggunakan pencetak paving lalu dipres dan dimasukkan ke dalam air.(sella/dhidan/madiunpedia)