Guru SMPN 1 Dolopo Madiun Temukan Centing Bersampan, Alat Membatik dengan Mudah

Guru SMPN 1 Dolopo Madiun berhasil membuat ceting bersampan agar membatik lebih mudah dan cepat

 
Dokumentasi Pribadi
MADIUN – Sebagai warga Indonesia, seharusnya sudah tidak asing lagi dengan kata batik. Seperti yang kita ketahui bahwa batik adalah warisan budaya yang sudah tercatat di UNESCO. Batik yang ada di Indonesia juga beragam macamnya. Mulai dari batik khas Solo, Pekalongan, Blitar dan tak kalah bagus nya adalah batik khas Madiun.

Batik khas Madiun beraneka macamnya mulai dari Batik Kenanga, Batik Porang, Batik Serat Jati dan masih banyak lagi. Pembuatan batik ini ada yang ditulis manual dengan menggunakan canting dan malam dan ada juga yang menggunakan cap. Jika menggunakan canting maka pembuatannya akan memakan waktu yang cukup lama. Beda dengan membuat batik menggunakan cap akan memakan waktu yang singkat.

Pak Yudi, S.Sn, seorang guru SMPN 1 Dolopo berhasil menciptakan “Ceting Bersampan” alat cap untuk membuat batik. Namun cap ini dibuat hanya untuk membuat batik khas Madiun. Hal ini disebabkan cap yang dibuat hanya berbentuk pola Batik Madiun. Terobosan awalnya hanya berfokus ke batik Madiun terlebih dahulu akan tetapi jika barang ini dirasa banyak yang minat, akan dilakukan pembuatan cap dengan model batik yang lain.

Dokumentasi Pribadi

Dalam pembuatannya Pak Yudi menggunakan barang-barang bekas karena disatu sisi bisa mengurangi limbah hal ini juga cukup ekonomis. Selain ekonomis, alat ini juga sangat praktis untuk membuat batik Madiun sehingga proses pembuatan batikpun semakin cepat. Barang-barang bekas yang dipakai pun juga mudal ditemukan seperti kardus bekas dan besi bekas.

Alat ini dimpelementasikan oleh Pak Yudi pada pembelajaran seni budaya di SMPN 1 Dolopo, Madiun. Hal ini membuat siswa SMPN 1 Dolopo mudah nguri-nguri Batik Madiun. Tak hanya untuk pembelajaran, sudah banyak produk Batik Madiun yang dihasilkan dari alat ini. Inovasi Pak Yudi ini sudah pernah mendapatkan penghargaan Juara 2 Lomba Inovasi se Jawa Timur 2019. (sella/dhidan/madiunpedia)