Kubangan Romantisme, Mahasiswa Ada Untuk Kenapa?

Ilustrasi Mahasiswa oleh tirto.id/Andrey Gromico

Kenapa maksud baik yang dilakukan tetapi makin banyak petani yang kehilangan tanahnya, output sekolah miskin kreasi, tergantung kaum kapitalis, jadi babu ditanah sendiri. Tanah-tanah di gunung telah dimiliki orang-orang kota, perkebunan yang luas hanya menguntungkan segolongan kecil saja. Alat-alat kemajuan yang diimpor tidak cocok untuk petani yang sempit tanahnya dan tak cukup ilmunya.

Tentu kita bertanya: “Lantas maksud baik saudara untuk siapa?” Sekarang matahari, semakin tinggi. Lalu akan bertahta juga di atas puncak kepala. Dan di dalam udara yang panas kita juga bertanya: Kita ini dididik untuk memihak yang mana? Ilmu-ilmu yang diajarkan di sini akan menjadi alat pembebasan,ataukah alat penindasan?

Nukilan sajak Pak Willy setidaknya memunculkan sebuah ikatan emosional yang membuat keterpukauan dari pendengar sendiri. Tentu, tak mungkin kalau sang empu sajak tidak memiliki maksud dalam menyajikan satu syair yang lumayan panjang ini. Saya sebagai pendengar, dan bagi kalian terutama mahasiswa yang mempelajari sedikit dari luasnya ilmu diajak untuk memahami dan fokus melalui istilah untuk kembali bertanya pada diri sendiri.

Kita mantan mahasiswa dan kalian para mahasiswa dalam keberjalanannya memiliki tugas, wewenang maupun orientasi yang dibangun dibangku-bangku kuliah. Namun, keadaan tersebut dituntut untuk mengoreksi lebih tepatnya keadaan riil yang dihadapi hari ini. Kaum cendikia diajak untuk merenung maksud baik yang ditawarkan pemerintah, apakah benar-benar untuk kesejahteraan rakyat atau ke pemerintah itu sendiri.

Kalian mahasiswa merupakan segolongan kaum intelektual yang dituntut untuk selalu berpikir, berproses, bergerak dan melahirkan sebuah perubahan. Perubahan tersebut merupakan perubahan untuk diri pribadi agar senantiasa menjadi insan yang religius, dinamis, kritis dan bersolusi terhadap perubahan terhadap lingkungan yang ada.

Dalam tataran kehidupan sosial, peran kalangan terdidik berposisi sangat penting bagi kehidupan bernegara. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan landasan tugas maupun fungsi dari ilmu yang dimiliki.

Romantisme sejarah kehidupan mahasiswa telah mencatat beberapa peristiwa penting yang hingga sekarang masih dikenang. Selain menjadi sivitas akademika yang merepresentasikan kelompok intelektual, mahasiswa juga diharapkan menyalurkan ide-ide kebangsaan dengan berbagai aktualisasi hingga melalui sebuah gerakan ekstraparlementer yang diambil akan berpengaruh terhadap pengambilan kebijakan nasional. 

Ditulis oleh

Mas Adjar Dwija tanaya ( HOKAGE PERKOEL ), Pemerhati Sejarah Madiun

Editor : Geza Bayu Santoso